Turki Blok Akses ke WhatsApp, Facebook dan Twitter


Minggu lalu merupakan minggu yang berat bagi pengguna internet Turki. Pengguna internet di Turki mengalami kesulitan berat mengakses media sosial setelah negara tersebut jatuh ke turbulensi baru dengan penahanan pemimpin utama pro-Kurdi. Layanan pesan WhatsApp tidak bekerja dan pengguna juga melaporkan masalah berat ketika mengakses Twitter, Facebook, YouTube dan situs lainnya.
Perdana Menteri Binali Yildirm tidak langsung mengkonfirmasi bahwa kebijakan blok telah dilakukan, tetapi mengakui bahwa dari waktu ke waktu untuk alasan keamanan pemerintah Turki bisa menggunakan langkah-langkah tersebut. Menurutnya hal ini adalah langkah-langkah sementara. Setelah bahaya berlalu, semuanya kembali normal.
Masalah datang setelah 11 anggota parlemen dari Peoples’ Democratic Party pro-Kurdi (HDP) termasuk salah seorang pemimpinnya, yaitu Figen Yuksekdag dan Selahattin Demirtas, ditahan dalam tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tak lama setelah penangkapan minimal 12 legislator tersebut ledakan menghantam Diyarbakir, kota terbesar di wilayah selatan-timur Turki yang pro-Kurdi.
Turki bukan sekali ini saja memutus akses internet ke berbagai layanan seperti Facebook atau Twitter. Turki secara teratur dituduh memblokir akses ke media sosial selama situasi genting seperti serangan teror. Situs monitoring Turkey Blocks mengatakan bahwa Twitter, Facebook dan YouTube tidak bisa diakses di Turki. Pembatasan akses juga telah dikenakan terhadap WhatsApp, Skype dan Instagram.
Situs yang memonitor pembatasan internet di Turki tersebut mengatakan bahwa pembatasan Internet semakin sering digunakan di Turki untuk menekan liputan media terhadap insiden politik, sebuah bentuk sensor yang dikerahkan untuk mencegah kerusuhan sipi.
Sementara telah terjadi pembatasan Twitter dan Facebook di masa lalu, pembatasan kali ini adalah yang pertama kalinya terhadap layanan pesan populer seperti WhatsApp. Pengguna yang berada di sebelah tenggara Turki dilaporkan kesulitan dalam menggunakan internet minggu lalu. Banyak pengguna internet tingkat tinggi Turki selama waktu tersebut beralih ke Virtual Private Networks (VPN) untuk menumbangkan pembatasan server publik.
Sumber: The Telegraph
Previous
Next Post »